BUDAYA KOLABORASI ORANG TUA, SISWA DAN GURU MENDAMPINGI SISWA BELAJAR DARING MATEMATIKA DI RUMAH

guru penggerak
Capture2

Pendidikan bukanlah proses mengisi wadah yang kosong. Pendidikan adalah proses menyalakan api pikiran.” (W.B. Yeats). Membantu anak memahami materi pelajaran, menemani anak belajar, menyediakan fasilitas utama dan penunjang pembelajaran, dan sebagainya merupakan wujud kepedulian orangtua.

Sekolah bukan bengkel atau tempat reparasi. Barang rusak masuk lalu dengan sejumlah dana berharap barang tersebut keluar dalam keadaan normal.

Keberhasilan Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama untuk perlu peranan orang tua, seperti yang menjadi konsep Tri pusat pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Keberhasilan pendidikan seorang anak adalah tanggunag jawab bersama untuk peranan orang tua dalam:

  1. menyediakan prasarana pembelajaran daring.
  2. Membantu dan menemani anak belajar
  3. Memantau perkembangan anak
  4. Memotifasi anak.

Tetapi disisi lain orang tua juga kesulitan dalam mendisiplinkan anak,kurang bisa mengoperasikan IT dan kesulitan dalam membantu menyelesikan tugas yang di berikan.

Untuk itu perlu di ciptakan pembelajaran yang inovatif dengan memberikan vidio animasi,gambar,lagu,video serta menyampaikan materi semudah muangkin dalam vicon agar pemnelajatan menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran.

Tujuan dari budaya kolaborasi antara oang tua siswa dan guru dalam mendampingi anak belajar daring adalah sebagai berikut:

  1. menumbuhkan budaya klaborasi yang positif antara guru, siswa orang tua dalam menampingi siswa belajar.
  2. Terjalinnya hubungan yang baik antara guru,orang tua dan siswa
  3. Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan yang berpihak pada murid.
  4. Terciptanya merdeka belajar untuk siswa.
  5. Terlaksananya kesepakatan kelas di mana orang tua bersedia pen dampingi belajar dirumah.

Aksinyata akan dikatakan berhasil bila:

  1. 50% wali murid mau ikut dalam mendampingi siswa belajar dirumah
  2. 85% siswa mampu memahami materi yang disampaikan guru
  3. Perwujudnya pembelajaran yang merdeka
  4. Pembelajaran yang berpihak pada anak
  5. Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
  6. Siswa bisa mempraktekkan berbahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari
  7. Siswa lebih berani menggunakannba asa inggris dalam kehidupan sehari hari

Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan aksi nyata ini adalah sebagai:

  1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang pelaksanaan aksi nyata
  2. Menyusun instrument pelaksaan aksi nyata
  3. Menyiapkan alat dan bahan
  4. Menjelaskan kepada orang tua murid tentang tujuan dan menfaat aksi nyata ini.
  5. Pengumpulkan instrument
  6. Menyusun laporan

Setiap pembelajaran, pencapaian, akhlak, karakter, dan perilaku anak menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya pihak sekolah.

Ya, pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab sekolah. Pembelajaran tidak hanya semata berfokus pada materi pelajaran.

Tugas proyek, penelitian, dan kreatifitaspun termasuk dalam tema pembelajaran. Lebih seru lagi apabila anakanak menyajikan sesuatu sesuai dengan maslah yang dihadapi.

Misalnya, pementasan seni yang bersentral pada tema kelas. Pertunjukan drama, taritarian, olah vokal, dan puisi bisa menjadi pilihan.

Siapa yang bertanggung jawab melatih anak-anak? Tentu saja bukan hanya kewajiban guru atau pihak sekolah.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Untuk mensukseskan aksi nyata tersebut diperlukan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak seperti dari kepala sekolah,siswa,orang tua siswa.

Orangtua bahkan pihak lain yang berkompeten di bidangnya bisa diundang sebagai guru tamu melatih anak-anak.

Sinergi yang baik antara guru dan orangtua tentunya menambah semangat anak-anak belajar dan berkarya berkarya.

Indikator pembelajaran nilai sosial yang anak anak pelajari dari sinergi orangtua dan guru, diantaranya kerjasama, tolong menolong, saling menghormati dan menghargai, dan tanggung jawab.

Apa bentuk kepedulian pendidikan lainnya oleh orangtua? Bagi orang tua yang mampu, bisa membantu teman-teman anaknya yang kesulitan ekonomi.

Mengajarkan anak agar gemar bersedekah bisa berbagi HOTSPOT atau jaringan wifi dan lap top untuk keperluan pembelajaran dalam jaringan.

Apa saja yang bisa anak pelajari dari saling berbagi yang dilakukan orangtuanya? Berbagi, ikhlas, tanggung jawab, tanpa pamrih, tidak sombong, menghindarkan diri dari sifat dan sikap tamak, rakus, dan memilih hidup sederhana, merupakan nilai-nilai kebaikan yang dapat dipetik, dipelajari, dan ditiru oleh anak.

Percayalah, saling berbagi dan membantu itu indah, membuat hati tidak mati.

Sekolah, tidak hanya sebuah lembaga yang memenuhi otak anak dengan aneka ilmu pengetahuan.

Lebih dari itu, sekolah turut andil menumbuhkan anak sesuai kodratnya. Karakter positif dan akhlak mulia tidak serta merta terpisah dari proses pembelajaran materi pelajaran.

Kesemuanya saling bersilang kait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *