Kolaborasi BP dan Waka Kesiswaan: Program Sadar Mandiri + Coaching

Bagikan:

Siswa diberi rewad atas kesuksesannya dalam setiap perktik disekolah. Sesuai dengan kodrat (potensi) mereka.
1. Peristiwa (Fact)

Dalam suatu kelas terdapat siswa yang kurang disiplin terhadap peraturan yang ditentukan oleh sekolah.

Diantara nya, selalu terlambat datang sekolah, sering tidak masuk sekolah baik karena sakit, ijin maupun Alpa Toleransi untuk ketidakhadiran Alpa adalah sebanyak 6 kali Alpa dengan tahapan sebagai berikut:

Jika Alpa 1 kali maka siswa dipanggil untuk diberikan pengarahan dan motivasi, Jika ternyata diulang kembali sehingga Alpanya menjadi 2, maka siswa akan dipangil kembali untuk mengetahui alasan kenapa siswa melakukan kesalahan yang sama dan selanjutnya menginformasikan ke orangtua.

Jika mengulang Alpa kembali, selanjutnya siswa akan diberikan sanksl berupa surat peringatan tanpa materai yang diketahui oleh wall kelas; guru BK PDS dan kesiswaan.

Proses Coaching diperlukan dalam mengatasi masalah ini. Tahap berikutnya adalah jika siswa mengulang kembali sehingga Alpa menjadi 4 kali, siswa yang terlambat, maka wali kelas didampingi oleh guru BP/BK, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan melakukan Home visit ke rumah siswa yang bersangkutan untuk Identifikasi dan mencari solusi yang tepat.

Jika ternyata siswa mengulang kembali sehingga Alpa menjadi 5 dan masih terlambat datang sekolah, maka siswa dan orangtua dipanggil ke sekolah untuk berdiskusi dan mencari solusi agar siswa bisa disiplin dan siswa diberikan saksi berupa surat peringatan berupa perjanjian di atas materai.

Hal ini diharapkan menjadikan siswa menjadi lebih serius untuk bisa disiplin dalam belajar.

Jlka ternyata mengulang kembali sehingga Alpanya menjadi 6 kali atau masih terlambat, maka siswa tersebut diberikan sanski berupa berita acara untuk bersedia dipindahkan sekolah apabila belum bisa melakukan perubahan terhadap dirinya.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, peraturan tersebut tidaklah semutlak itu, setiap kali melakukan tindakan maka akan diterapkan identifikasi masalah terhadap siswa yang bermasalah untuk menggali informasi yang benar.

Dengan alasan yang bisa diterima, walaupun siswa sudah memiliki Alpa 6 atau lebih maka siswa tersebut masih memiliki peluang untuk bisa naik kelas ketika rapat dewan guru memutuskan siswa tersebut naik, mengingat banyak faktor yang menyebabkan menjadl tidak disiplin yaitu karena keluarga yang tidak harmonis atau keadaan ekonomi sehingga harus turut serta membantu orangtua mencarl nafkah.

Home visit membangu kerja sama dengan orang tua untuk bisa mendampingi anaknya daam belajar.

Mengunjungi siswa yang memiliki terkendala biaya. Tinggal bersama ayah yang difabel.

Siswa dengan problem sering terlambat datang ke sekolah.

Melakukan COACHING kepada anak untuk menggali informasi dan menemukan solusi.

Alasan melakukan Aksi Nyata tersebut

Alasan melakukan Aksi nyata tersebut adalah karena adanya kasus dimana Alpanya sudah mencapai 6 kali atau lebih dan siswa yang masih mengulangi keterlambatan datang ke sekolah, tetapi pada akhirnya siswa tersebut tetap dipertimbangkan untuk melanjutkan studinya di SMAN 1 Dompu, meskipun tldak sesuai dengan keketuan normatif sekolah.

Hal ini oleh karena adanya progres hasil COACHING dan juga program “SADAR MANDIRI” yang menjadi program unggulan dari guru BP/BK SMAN 1 Dompu. 

Program SADAR MANDIRI sendiri merupakan program yang melayani siswa dengan keluhan-keluhan tertentu misalnya mengunjungi siswa yang terkendala biaya dan anak-anak yang ahrus tinggal sendiri oleh karena Ayah dan ibu menjadi TKI serta anak yang harus bekerja untuk sekadarmemnuhi biaya hidupnya.

Kunjungan ini membawa sejumlah agenda selain melakukan COACHING, membawa hand out/modul untuk bisa dipelajari.

Anak-anak diajak untuk mengutarakan masalahnya sendiri, berbagi cerita dan mendampingi siswa agar tetap semangat bersekolah.

Hasil Aksi Nyata yang dilakukan

Hasll Aksl nyata yang dilakukan adalah Dokumentasi dari rapat dewan guru yang menyatakan siswa bermasalah pada akhirnya memiliki progres kemajuan yang baik dari kehadiran dan menunjukan potensi yang unik. Siswa bermasalah tersebut bisa  mengeluarkan dan mengembangkan kemampuannya, ada yang dibidang olah raga, tahfiz, tilawah quran, gitaris dan gamers.

Kami merasa senang dengan pendampingan dan layanan COACHING dan program “Sadar Mandiri” bisa bersinergi bergerak untuk mengatasi masalah, sekaligus mengeluarkan bakat yang terpendam.

gambar 6
gambar 7
2.  Perasaan (Feelings)

Perasaan ketika dan setelah menjalankan ketiga Aksi Nyata

Perasaan ketika melakukan Aksi nyata: Saya merasa mengalami situasi Dilema etika terhadap masalah siswa tersebut.

Disatu sisi, jika mengacu pada peraturan sekolah maka siswa tersebut bisa menempuh pendidikan 4 tahun.

Namun dissi Iain masa depan anak sangat penting; sehingga berbagal kebijakan alternatif bisa diperlukan sesuai dengan kesepakatan dalam rapat Dewan guru (Pleno) dengan pertimbangan kemanusiaan.

Setelah melakukan Aksi Nyata saya merasa lebih tenang karena keputusan berdasarkan suara terbanyak dan identifikasi maupun analisis masalah yang tepat untuk kebaikan bersama antara sekolah dan siswa.

Paradigma yang digunakan adalah paradigma jangka pendek melawan jangka panjang Dimana hasil dari saat ini akan terlihat di masa yang akan datang.

3.  Pembelajaran (Findings)

Pembelajaran yang di dapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi baik kegagalan maupun keberhasilan

Pembelajaran dari kegagalan: Setiap siswa memiliki masalahnya masing-masing, hanya kadarnya saja yang berbeda.

Teknik dalam memecahkan masalahnyapun tidak bisa disamakan mengingat penyebabnya juga bervariasi. Proses Coaching masih relefan untuk digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah yang kreatif.

Keberhasilan nya adalah mampu menjadikan siswa untuk melakukan refleksi diri. Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan beberapa aspek.

Latihan dasar Kepemimpinan bekerja sama dengan SMAN 2 Dompu. menjalin silaturahmi dan bertukar praktik baik antar dua satuan pendidikan. \

Pembelajaran berdiferensiasi, membuat komik untuk menyelesaikan tugas

Penerapan ke depan (Future)
  1. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang.

  2. Rencana perbaikan dalam bentuk pembelajaran tatap muka.

  3. Lebih meningkatkan bentuk Coaching dalam menyelesaika masalah.

  4. Sosialisasi secara intens mengenai peraturan sekolah agar siswa paham dan tidak melanggar aturan

Tiap keberhasilan adalah sebuah perayaan

Siswa diberi rewad atas kesuksesannya dalam setiap perktik disekolah. Sesuai dengan kodrat (potensi) mereka.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *